Ini adalah sebuah "Kunjungan" untuk melihat seluk beluk kehidupan dan tata krama pergaulan Rasulullah saw, sehingga kita bisa meneladani dan mempraktekannya dalam kehidupan kita dikala ini.
Ini yakni perjalanan dan kunjungan kita sebagai umat Islam, melalui kitab-kitab dan riwayat-riwayat dari lisan para sahabat.
Perjalanan ini dimulai dengan......
melewati ruang dan waktu, kita kembali ke 14 kala silam. Tidak ada Hp, tidak ada TV, tidak ada motor, mobil dan kecanggihan alat lainnya..
Kita menuju ke sebuh kota yang berjulukan Al-madinah AnNabawiyah. Dari kejauhan mulai terlihat bangunan-bangunan kota. Mulai terlihat terang sebuah bangunan persegi yang menjadi sentra acara umat Islam, itulah Masjid Nabawi.
Di samping masjid itu, terdapat sebuah berdiri kecil sederhana, dengan aneka macam isinya yang sederhana pula, inilah kediaman Rasulullah saw. Inilah sebuah rumah yang mengekpresikan siapa pemiliknya.
Rasulullah saw, sang nabi dan rasul terakhir umat manusia, membawa ajaran utama ialah untuk menyempurnakan Akhlak insan. Dialah suri tauladan terbaik umat insan.
Beliau ialah yang paling zuhud terhadap dunia. Beliau tidak sekalipun menolehkan pandangan kepada kemewahan dan gemerlap harta benda dunia.
Beliau berkomentar tentang dunia yang fana ini:
"Apa artinya dunia bagiku! Kehadiranku di dunia hanyalah
bagaikan seorang pengelana yang tengah berjalan di
panas terik matahari, kemudian berteduh di bawah naungan
pohon beberapa dikala, lalu segera meninggalkannya
untuk kembali melanjutkan perjalanan." (HR. At-Tirmidzi)
Rumah dia hanya berupa kamar-kamar untuk para Istri berbentuk sederhana yang dibangun dari watu yang tertata dan diolesi dengan tanah liat, Atapnya terbuat dari pepelah kurma. Kamar-kamar itu tidak begitu tinggi sehingga seseorang bisa menjangkai atap rumahnya.
Kita lalu, berjalan ke arah rumah Rasulullah dan kesudahannya kita menemui Rasulullah saw. Kita menatap Rasulullah yang tampan wajahnya lingkaran bagikan rembulan, luhur kebijaksanaan pekertinya, dengan tinggi yang pas, tidak pendek dan tidak terlalu tinggi. Perawakan beliau sangat indah dipandang, dengan dada yang bidang dan lebar, rambut ia terurai hingga ke bagian bawah indera pendengaran. Saat kita bersalaman, tangannya terasa lembut dan hidung kita akan mencium aroma bacin yang sangat harum.
Saat kita berbincang dengan Rasulullah saw, dia berbicara dengan nada perlahan dan dengan perkataan yang terang dan terperinci lagi mudah dihafal oleh orang yang mendengarnya. Beliau yakni seorang yang rendah hati lagi lemah lembut. Saat berbicara kepada seseorang, beliau selalu memperhatikan tingat intelektual dan pemahaman orang itu dalam berkomunikasi.
Semua sifat dan etika kebaikan terkumpul pada diri Rasulullah saw. Beliau yaitu penyantun dan penyabar. Setiap tutut katanya tersusun dalam kalimat yang rapi sehingga mudah dipahami orang yang mendengarnya.
Suatu dikala Seorang pria datang menemui Rasulullah . Beliau
mengajak laki-laki itu berbicara sehingga membuatnya
menggigil ketakutan. Rasulullah berkata kepadanya:
"Tenangkanlah dirimu! Sesungguhnya saya bukanlah
seorang raja. Aku hanyalah putra seorang wanita
yang biasa memakan dendeng." (HR. Ibnu Majah)
Umatku..umatku...umatku..!!!
Itulah kata-kata terakhir Rasulullah yang menerangkan begitu cintanya Rasulullah kepada umatnya.
Beliau adalah orang yang paling mengkhawatirkan umatnya. Ingatlah Ketika Rasulullah melakukan Isra' Mi'raj untuk mendapatkan perintah Shalat, awalnya kewajiban shalat yang diperintahkan yaitu 50 kali sehari, namun Rasulullah terus memohon kepada Allah swt untuk meringankan kewajiban utama umatnya ini sehingga hasilnya hanya diwajibkan 5 kali sehari.
Rasulullah selalu berhati-hati dalam tutur katanya dan tindakannya semoga tidak menjadi syariat yang memberatkan umatnya. Rasulullah menginginkan supaya kita, umatnya ini dapat masuk surga semuanya. Kelak di hari kiamat dikala hari kebangkitan tiba, di padang mashsyar, Rasulullah menjadi orang yang paling sibuk. Ketika semua orang meninggalkan dan tidak peduli kepada orang lain. Ketika bapaknya, ibunya, istrinya, anaknya, saudaranya, tidak peduli padanya, Rasulullah yang akan menolong dan memberi syafaatnya atas izin Allah swt.
Silahkan Anda Download EBOOK ini ➥ SEHARI DI KEDIAMAN RASULULLAH SAW
0 Komentar