Jadikan Harta Kita Sebagai Jalan Menuju Surga
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَKamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang tepat), sebelum kau menafkahkan sebahagian harta yang kau cintai. [Ali Imran:92].
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنْصَارَ اللَّهِ كَمَا قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ لِلْحَوَارِيِّينَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ ۖ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ ۖ فَآمَنَتْ طَائِفَةٌ مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَكَفَرَتْ طَائِفَةٌ ۖ فَأَيَّدْنَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَىٰ عَدُوِّهِمْ فَأَصْبَحُوا ظَاهِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?" Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: "Kamilah penolong-penolong agama Allah", lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang. (As Shaaf ayat 14)
Sahabat Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhu berkata :
أَصَابَ عُمَرُ بِخَيْبَرَ أَرْضًا فَأَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ أَصَبْتُ أَرْضًا لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ أَنْفَسَ مِنْهُ فَكَيْفَ تَأْمُرُنِي بِهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ حَبَّسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَا , فَتَصَدَّقَ عُمَرُ , أَنَّهُ لَا يُبَاعُ أَصْلُهَا وَلَا يُوهَبُ وَلَا يُورَثُ , فِي الْفُقَرَاءِ وَالْقُرْبَى وَالرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالضَّيْفِ وَابْنِ السَّبِيلِ , لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ
Umar Radhiyallahu ‘anhu telah memperoleh bagian tanah di Khaibar, lalu beliau datang kepada Nabi saw, seraya berkata,”Saya telah menerima bagian tanah, yang aku tidak memperoleh harta selain ini yang asaya nilai paling berharga bagi saya. Maka bagaimana engkau, wahai Nabi memerintahkan saya dengan sebidang tanah ini?”
Lalu Beliau menjawab,”Jika engkau menghendaki, engkau wakafkan tanah itu (engkau tahan tanahnya) dan engkau shadaqahkan karenanya,” lalu Umar menyedekahkan kesudahannya.
Sesungguhnya tanah ini dilarang dijual, dihentikan dihibahkan dan dihentikan diwaris, tetapi diinfakkan akibatnya untuk fuqara, kerabat, untuk memerdekakan budak, untuk kepentingan di jalan Allah, untuk menjamu tamu dan untuk ibnu sabil. Orang yang mengurusinya, tidak mengapa apabila dia makan sebagian risikonya berdasarkan yang makruf, atau memberi makan temannya tanpa ingin menimbunnya.
[HR Bukhari no. 2565, Muslim 3085].
Syaikh Abdullah Ali Bassam berkata: Wakaf ialah shadaqah yang paling mulia. Allah menganjurkannya dan menjanjikan pahala yang sangat besar bagi pewakaf, sebab shadaqah berupa wakaf tetap terus mengalir menuju kepada kebaikan dan maslahat.
JADI TUNGGU APA LAGI
SEGERA RAIH JALAN MENUJU SURGA INI
Anda mampu menyalurkan wakaf tunai dan Wakaf PRODUKTIF anda dengan mudah dengan melalui Badan-tubuh wakaf berikut ini:
➩ BWI.or.id
➩ rumahwakaf.org
➩ wakafquran.org
➩ tabungwakaf.com
➩ globalwakaf.com
SEJARAH telah membuktikan bahwa wakaf telah menyebabkan peradaban Umat Islam menjadi peradaban besar dan Maju.
0 Komentar