Pada bulan berikutnya, virus menyebar ke negara lain dengan perkara yang bertambah berkali-kali lipat perhari.
Virus ini ialah SARS-COV-2 yang mengakibatkan penyakit covid-19 dan orang-orang menyebutnya virus korona.
Apa yang sebetulnya terjadi saat virus ini menginfeksi insan??
Dan Apa yang harus dilakukan?
Virus bekerjsama hanyalah sebuah kapsul yang mengelilingi bahan genetik dan beberapa protein.Dan mampu dibilang bukanlah makhluk hidup.
Virus hanya mampu memperbanyak diri dengan cara memasuki sel hidup.
Virus korona mungkin menyebar melalui permukaan benda, namun belum diketahui berapa usang virus bisa bertahan hidup di sana.
Cara utama penyebarannya diperkirakan melalui tetesan ketika seseorang batuk.
Atau ketika kmau menyentuh seseorang yang sakit kemudian menyentuh wajah, misal menggosok mata atau hidung.
Nah, virusnya memulai perjalanannnya di sini...dan mencari tumpangan untuk bergerak jauh ke dalam badan.
Tujuannya yaitu ke arah pencernaan, limfa atau paru paru. Yang mana dapat menyebabkan imbas dramatis.
Meski sedikit saja virus korona dapat menyebabkan situasi gawat. paruparu dikelilingi oleh milyaran sel epitel.
Yang merupakan sel terluar dari tubuh kita yang melapisi organmu. dan mukosa menunggu untuk terinfeksi.
Corona terhubung dengann reseptor spesifik pada membran korban, untuk menyuntikan bahan genetiknya.
selnya tidak sadar dengan apa yang terjadi, kemudian menjalankan perintah gres yang sangat praktis. Hanya mengkopi dan merakit ulang.
Selnya akan penuh dengan salinan virus aslinya. Hingga mencapai titik kritis dan mendapatkan perintah untuk meledak.
Selnya hancur mengembangkan virus korona gres, dan siap untuk menyerang sel lebih banyak.
Jumlah sel yang terinfeksi naik tajam.
Setelah 10 hari jutaan sel tubuh terinfeksidan milyaran virus telah membanjiri paru-paru, virusnya belum mengakitbatkan efek berlebih, tapi corona segera meluncurkan serangan faktual padamu, adalah kekebalan tubuhmu.
yaitu kekebalan tubuh yang melindungi tubuhmu, bekerjsama dapat membahayakanmu dan butuh hukum yang sangat ketat.
Dan semenjak sel kekebalan badan (Imun) bergerak menuju paru-paru untuk menyerang virus, virus korona juga menginfeksi sebagian dari sel imun dan menyebabkan kebingungan.
Sel tidak memiliki telinga atau mata, sehingga mereka berkomunikasi dengan sinyal kimia berjulukan sitokin, hampir setiap reaksi imun penting dikontrol oleh sitokin itu,
Korona membuat sel yang terinfeksi untuk berekasi berlebihan, sehingga mengakibatkan kekacauan sistem imun, dan mengirim sel imun lebih banyak dari yang dibutuhkan.
dan memuang-buang sumberdaya dan mengakibatkan kerusakan
Dua jenis sel yang menghancurkan pertama ialah neutrofil yang mana sangat mahir dalam membunuh sel sehat, begitu mereka datang bergerombol mereka mulai mengeluarkan enzim. yag menghancurkan banyak sobat dan juga lawan.
Jenis lain sel yang juga penting yakni sel T pembunuh, biasanya memerintahkan sel terinfeksi untuk menghacnurkan diri secara terkontrol.
Sama bingungnya, mereka juga memerintahkan sel sehat untuk melakukan bunuh diri.
Semakin banyak sel imun tiba maka semkain banyak kerusakan.
Dan lebih banyak jaringan sehat paru-paru yang dibunuh.
Ini bisa menjadi sangat buruk yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen. Yang dapat menimbulkan cacat jangka panjang.
Umumnya sistem imun akan kembali normal secara perlahan, membunuh sel terinfeksi dan mencegat virus yang akan menginfeksi kembali.
Dan membersihkan are tempur, dan pemulihan dimulai.
Mayoritas orang yang terinfeksi korona akan melalui ini dengan gejala relatif sedang.
Namun beberapa masalah menjadi parah hingga kritis.
Kita tidak mengetahui presentasenya secara niscaya alasannya adalah tak semuanya teridentifikasi.
Tapi ini lebih baik untuk menyampaikan jikalau jumlahnya lebih banyak dari flu.
Dalam kasus yang parah jutaan sel epitel telah mati dan tanpanya selubung pelindung paru-paru menjadi hilang.
Ini artinya alveoli kantung udara tempat pernapasan terjadi, dapat terinfeksi oleh bakteri yang biasanya bukan duduk perkara besar.
Pasien yang tekena pneumonia perfasannya menjadi berat atau malah gagal.Sehingga pasien membutuhkan ventilator untuk bertahan hidup.
Sistem imun tubuh telah berjuan keras selama seminggu dan menciptakan jutaan senjata antiviral.
Dan ribuan kuman yang membelah cepat membuat sistem imun menjadi kewalahan.
Bakterinya memasuki darah dan menyerbu tubuh, bila ini terjadi maka maut akan mungkin terjadi.
Virus korona, sering dibandingkan dengan virus flu, tapi bekerjsama ini lebih berbahaya.
Sedangkan tingkat kematian sulit ditentukan secara pasti selama periode pandemi.
Kita yakin jika ini sangat menular dan menyebar lebih cepat dari pada flu.
Ada dua perkiraan untuk pandemi sperti korona, yaitu cepat atau lambat (penyebarannya).
Kita akan menyaksikannya bergantung pada bagaimana kita menghadapinya pada awal terjadi outbreaknya atau ledakan infeksinya.
Pandemi cepat akan menjadi mengerikan dan mengorbankan banyak jiwa, pandemi lambat tidak akan diingat oleh buku sejarah.
Skenario butuk untuk pandemi cepat dimulai dengan tingkat penularan cepat, alasannya tidak ada penanggulangan untuk memperlambatnya.
MENGAPA HAL INI SANGAT BURUK??
Karena dalam pandemi cepat, banyak orang akan sakit dalam waktu yang sama.
Jika jumlahnya berlebih, maka kemudahan kesehatan akan kwalahan untuk mengatasinya.
Sumber daya tak akan cukup seperti staff kesehatan atau peralatan ventilator yang tersisa untuk menolong semua orang.
Seseorang akan mati tak tertangani dan selama pekerja medis menjadi sakit, kapasitas sistem kesehatan akan jatuh lebih jauh.
Bila ini nyata maka keputusan buruk harus dibentuk, siapa yang diharuskan hidup dan siapa yang tidak.
Jumlah ajal akan meningkat signifikan dalam skenario seperti itu.
UNTUK MENGHINDARI INI, DUNIA SELURUHNYA
harus mampu mengubah pandemi ini menjadi lambat.
Pandemi diperlambat dengan respon yang sempurna, utamanya pada fase awal, sehingga semuanya yang sakit menerima perawatan dan
tidak ada titik genting dengan rumah sakit yang kwalahan.
Semenjak kita masih belum mempunyai vaksin untuk korona, kita harus merekayasa perilaku sosial kita untuk menjadi vaksin sosial.
Ini mudanya berarti dalam dua hal, tidak terinfeksi dan tidak menginfeksi orang lain.
Meksi kedengarannya sepele, hal terbaik yang mampu kamu lakukan adalah dengan membasuh tangamu dengan sabun, ini yaitu senjat terkuat.
Virus korona diselubungi oleh selubung lemak.
Sabun menghancurkan lemak dan menciptakan virus tak dapat menginfeksimu.
hal ini juga menciptakan tangan menjadi licin dan dengan gerak mencuci tangan, virus bisa hancur dengan mudah.
Untuk melakukannya dengan benar, basuh tanganmu seperti ketikakamu memotong lombok dan mirip ketika anda akan meletakan lensa kontak di mata.
HAL berikutnya ialah menciptakan jarak sosial, ini memang bukan hal yang menyenangkan namun hal terbaik yang bisa kita lakukan.
Ini artinya tanpa berpelukan dan tanpa berjabat tangan. Jika kau bisa tetap dirumah akan alngkah baiknya untuk di rumah saja.
Melindungi siapa yang di luar semoga menggerakan fungsi sosial. Mulai dari dokter hingga kasir atau polisi, dimana kita bergantung pada mereka.
Mereka juga bergantung padamu agar tidak menjadi sakit.
PADA LEVEL TERTINGGI
ada kantina yang mampu berbarti berbeda, mulai dari pembatasan travel atau perintah aktual untuk tetap di rumah.
Karantina bukan hal yang menyenangkan untuk dilakukan dan tentunya tidak terkenal.
Namun mereka terutama peneliti yang bekerja pada medikasi dan vaksinasi di waktu penting.
Kaprikornus bilakamu dikarantina kau harus paham mengapa dan kamu perlu menghormatinya.
Dinatara kedua hal ini tidak ada yang menyenangkan, tapi dengan melihat citra besar itu, hal ini yakni harga kecil yang harus dibayarkan.
PERTANYAAN, wacana bagaimana pandemi ini berakhir..
bergantung pada bagaimana itu dimulai..
Bila dimulai cepat dengan ekstrem maka hal ini akan berakhir jelek.
Bila dimulai dengan lambat dengan langkah-langkah penanganan bersama, maka aka berakhir dengan baik.
Oleh karena itu,
MARI BERSAMA-SAMA CEGAH DENGAN MELAKUKAN SOCIAL DISTANCING DAN CUCI TANGAN DENGAN SABUN.
Social Ditance atau Jaga Jarak, tetap dirumah.
Jika harus keluar rumah, waspada jaga jarak dengan orang lain, tidak peluk dan jabat tangan, hindari keramaian atau kerumunan orang.
Sering basuh tangan dengan sabun dan air mengalir.
Masker lebih diutamakan digunakan oleh Orang yang rentan seperti Lansia, dan para pekerja yang berafiliasi dengan banyak orang mirip Dokter, perawat, polisi hingga kasir.
0 Komentar