BrasÃlia -
Ratusan penunjang mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro menerobos barikade polisi dan menyerbu gedung kongres istana kepresidenan dan Mahkamah Agung. Mereka memprotes terhadap pelantikan Presiden Luiz Inacio Lula da Silva pada ahad lalu.
Dilansir AFP, Senin (9/1/2023), lautan pengunjuk rasa yang mengenakan bendera hijau dan kuning membanjiri dingklik kekuasaan di Brasilia, menyerbu ke gedung kongres dan memanjat atap gedung ikonik itu untuk membentangkan spanduk dengan ajakan terhadap militer Brasil bertuliskan 'Intervensi'.
Rekaman media lazim memamerkan para perusuh mendobrak pintu dan jendela untuk memasuki gedung kongres, kemudian mengalir masuk secara massal, mengotori kantor anggota parlemen dan menggunakan mimbar speaker miring di lantai parlemen selaku seluncuran ketika mereka meneriakkan hinaan yang ditujukan terhadap anggota parlemen yang tidak hadir.
Satu video memamerkan kerumunan di luar menawan seorang polisi dari kudanya dan memukulinya sampai jatuh. Gambar-gambar yang mengagetkan itu mengingatkan pada invasi gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 oleh para penunjang presiden Donald Trump, sekutu Bolsonaro.
Polisi yang sudah memasang pengawalan keselamatan di sekeliling Lapangan Tiga Kekuatan Brasilia, rumah bagi gedung-gedung modernis klasik Kongres Nasional, Istana Planalto, dan Mahkamah Agung, menembakkan gas air mata untuk membubarkan para perusuh, tetapi sia-sia.
Pemilihan curang
Pengunjuk rasa Sarah Lima menyampaikan bahwa mereka menuntut peninjauan atas kemenangan penyeleksian putaran kedua 30 Oktober, Lula atas Bolsonaro.
Lula diketahui menang tipis dengan skor 50,9 persen berbanding 49,1 persen dalam penyeleksian Presiden Brasil. Bolsonaro yang berangkat ke negara bab Florida AS pada hari kedua sampai terakhir masa jabatannya, menuduh beliau merupakan korban konspirasi terhadapnya oleh otoritas pemilu Brasil.
"Kita perlu membangun kembali ketertiban sehabis penyeleksian yang curang ini," kata Lima, seorang insinyur buatan berusia 27 tahun yang mengenakan kaus kuning tim sepak bola nasional Brasil -- simbol yang diklaim penunjang Bolsonaro selaku milik mereka -- dan memprotesnya.
"Saya di sini untuk sejarah, untuk anak wanita saya," tambahnya.
Menteri Kehakiman dan Keamanan Publik yang gres diangkat Flavio Dino menyebut invasi itu selaku upaya abstrak untuk memaksakan kehendak (para pengunjuk rasa) dengan paksa.
"Itu tidak akan menang," tulisnya di Twitter.
"Pemerintah distrik federal (Brasilia) mengantarkan bala derma dan pasukan di lapangan sedang bertindak ketika ini."
Kerusuhan itu terjadi ketika Lula berada di tenggara kota Araraquara mendatangi daerah yang dilanda banjir final tahun lalu. Pendukung garis keras Bolsonaro sudah menjalankan protes di luar pangkalan militer di Brasil sejak kekalahannya dalam pemilu, menyerukan intervensi militer untuk menangkal Lula, yang sebelumnya memimpin Brasil dari 2003 sampai 2010, mudah-mudahan tidak kembali berkuasa.
0 Komentar