Riyadh -
Cristiano Ronaldo akan mengawali tantangan gres bareng Al Nassr. Bermain di Arab Saudi, nuansa Eropa masih akan sanggup dicicipi CR7 dengan beberapa pengecualian.
Ronaldo karenanya menemukan pendapat Al Nassr. Usai meninggalkan Manchester United dan kesusahan menemukan klub gres di Eropa, penyerang Portugal itu karenanya menegaskan bermain di Arab Saudi.
Al Nassr memberinya persetujuan mengagumkan hingga 2025, dengan bayaran yang kabarnya meraih 200 juta Euro per tahun atau Rp 3,3 triliun. Angka itu memicu Ronaldo selaku pemain dengan honor termahal sepanjang sejarah sepakbola.
Ronaldo mulanya bertekad tetap ingin bermain di Eropa. Namun, tak ada klub yang terpesona merekrut menjadikannya mesti memupus keinginannya.
Melansir ESPN, bermain di Al Nassr, klub penerima Liga Pro Arab Saudi, bakal tetap menghidangkan atmosfer Eropa bagi Ronaldo. Ada beberapa poin yang menghasilkan Ronaldo sanggup tetap 'bergairah' bermain di Timur Tengah.
Pertama, fans Arab Saudi juga mengenal sepakbola global. Antusiasme warga Arab Saudi pada sepakbola juga tinggi.
Sukses Arab Saudi mengalahkan Argentina di Piala Dunia 2022 menghasilkan warga Arab makin bersemangat membicarakan sepakbola. Selain itu, mereka juga punya pemain yang begitu disenangi di negaranya, dan mengejutkannya bukan Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi.
"Paul Pogba dan Salah sungguh populer, selain alasannya merupakan mereka hebat, mereka juga muslim," kata sumber di Kementerian Olahraga Arab Saudi.
Dari sisi gaji, bintang-bintang top di Arab Saudi juga memperoleh bayaran yang tak jauh berlainan di Eropa. Selain itu, kepingan pajak honor pemain absurd juga kecil, yaitu 20 persen dari bayarannya, sehingga Ronaldo terang tidak akan kehilangan banyak duit alasannya merupakan pajak, sesuatu yang kerap kali dikesampingkan pemain-pemain di Eropa.
Contohnya jelas, Ronaldo yang kabarnya dibayar 200 juta Euro oleh Al Nassr sanggup menjadi bukti kekuatan finansial klub Arab memang bukan kaleng-kaleng.
Kemudian dari sisi kebudayaan, Arab Saudi juga telah mulai terbuka dengan kehidupan glamor. Mal glamor bertebaran, dan isinya tak jauh berlainan dengan Eropa. Ada toko-toko barang mewah, kedai makanan cepat saji, bioskop, hingga wahana hiburan yang sanggup memanjakan Ronaldo.
Mungkin kekurangannya cuma satu, yaitu jumlah penonton yang masih sepi. Jumlah kehadiran di stadion-stadion Arab Saudi tidak seimbang dengan stadion di Inggris, Spanyol, dan Italia, di mana Ronaldo pernah singgahi.
Ukuran Mrsool Park, stadion Al Nassr, cuma 25 ribu dingklik penonton. Jumlahnya tak seimbang dengan Old Trafford di Manchester, Santiago Bernabeu di Madrid, atau Allianz Stadium di Turin.
Meski begitu, gairah penontonnya tetap sama. Aksi ultras yang gila, antusiasme besar penduduk Arab Saudi dalam melihat bola menghasilkan Cristiano Ronaldo sanggup tetap mencicipi atmosfer setuju di Arab Saudi.
"Sepak bola di Arab Saudi itu nyata," kata Ian Cathro, ajudan manajer di Al Ittihad, terhadap ESPN.
"Ketika aku tiba ke sini untuk melakukan pekerjaan bareng Nuno Espirito Santo, sehabis menjadi stafnya di Wolves dan Tottenham, satu hal yang mengagetkan aku merupakan betapa nyatanya semua itu dalam arti kompetitif dan sarat gairah, sama menyerupai di wilayah lain."
"Fasilitasnya luar biasa, ada intensitas yang konkret di sini dan pemain bermutu tinggi. Itu menyerupai yang kita lihat bareng Arab Saudi selama Piala Dunia," katanya.
0 Komentar