Jasaview.id

Sejarah Ekonomi Dunia dan Problema The Great Gap

Sejarah Perekonomian Dunia

Sejarah3.blogspot.com

Masa antik

Ekonomi ada sejak insan membuat, memasok, serta mendistribusikan barang atau jasa. Sebagian besar kegiatan perekonomian masa itu berbasis pada produk-produk pertanian. Satuan unit shekel misalnya, berawal dari satuan yang dipakai untuk mengukur berat jelai.

Sejarah Ekonomi Dunia dan Problema The Great Gap

Satuan ini kemudian dimanfaatkan untuk mengukur berat logam mulia seperti emas, perak, dan tembaga. Proses transaksi pun berjalan sederhana, biasanya terjadi antara dua atau lebih orang yang berafiliasi sosial secara langsung. Sistem barter masih banyak dipakai.

Seiring dengan berkembangnya penduduk , sistem ekonomi yang digunakan kian kompleks. Masyarakat Sumeria, misalnya, mengembangkan ekonomi skala besar berbasis duit komoditas.

Di kawasan lain, bangsa Babilonia dan negara-kota di sekitarnya berbagi tata cara utang-piutang, kesepakatan legal, dan hukum yang berhubungan dengan praktik bisnis serta properti langsung.

Abad pertengahan

Sama seperti pada abad antik, pada kurun pertengahan kegiatan ekonomi juga masih berputar pada jual beli di bidang pertanian, dan barang-barang pokok, serta terjadi dalam kalangan sosial tertutup. Namun, beberapa kemajuan terjadi, antara lain munculnya golongan-kalangan yang memberi modal bagi individu atau golongan lain, khususnya untuk bidang pelayaran, dan pengembangan kawasan kekuasaan.

Modal ini nantinya harus dikembalikan dalam bentuk penjualan barang yang ditemukan dari negara jajahan. Proses peminjaman, dan penggantian duit ini berujung pada perintisan bank, dan hadirnya ekonomi global. Perdagangan saham juga mulai diketahui , khususnya sesudah tahun 1513 sesudah pasar saham pertama di dunia dibuka di Antwerpen.

Pada kala ini, uang yang digunakan telah berupa koin logam, khususnya di daerah Eropa, dan sekitarnya. Jenis logam yang dipakai mempengaruhi nilai duit tersebut, yang paling populer adalah tembaga, perak, dan emas. Namun, mata duit yang digunakan masa itu sungguh bermacam-macam, dan seluruhnya berlawanan-beda baik dalam sisi bentuk, ukuran, berat, karat, dan cetakannya.

Namun seiring dengan meningkatnya jumlah transaksi finansial, dan berkembangnya perdagangan, perlahan mulai terjadi keseragaman dalam koin-koin logam ini, dan memungkinkan terjadinya perdagangan antar-kawasan.

Salah satu sistem yang populer digunakan era itu yaitu sistem manorial. Sistem ini berpusat pada suatu manor, adalah wilayah mampu berdiri diatas kaki sendiri yang dikuasai oleh tuan tanah. Pada sistem ini, para petani bergantung pada tuan tanah daerah dia tinggal, terutama dalam hal keamanan, dan jaminan keselamatan era melakukan acara ekonomi.

Sebagai gantinya para petani ini melakukan pekerjaan untuk tuannya tersebut. Sistem ini terutama berkembang pada era ke-5, dan ke-6, ketika penyakit, dan tragedi kelaparan akhir perang mewabah, mengakibatkan banyaknya orang yang merelakan tanah direnggut, dan lari mencari dukungan di kawasan lain.

Petani ialah pekerjaan yang paling lazim. Mereka tersebar di aneka macam manor, mengabdi pada tuan yang berbeda-beda. Selain bertani, petani juga memelihara kambing. Tugas mengurusi kambing lazimnya dijalankan oleh perempuan, antara lain menggunting rambutnya, menciptakan wol, dan merajut busana.

Pekerjaan lain yang juga populer adalah seniman, termasuk mereka yang memproduksi komoditas dari kaca, kayu, tanah liat, dan besi. Terdapat pula pekerjaan dalam bentuk jasa, antara lain dokter gigi, tukang cukur, guru, dan hebat bedah. Selain itu ada pula kelas penjualyang meningkat menjelang akhir era pertengahan. Perkembangan kelas pedagang ini mendorong majunya wilayah perkotaan.

Dampak dari kemajuan ini utamanya terasa pada kala ke-12, dan ke-13. Meski pertanian masih menjadi primadona, kelas pedagang mulai mempunyai efek besar dalam perekonomian. Beberapa di antaranya bahkan mempunyai pengaruh politik, dan membentuk serikat. Serikat ini dipakai antara lain untuk mempengarhui kebijakan pajak. Sistem serikat ini pertanda suatu pergeseran ke arah sistem ekonomi yang lebih matang alasannya harga-harga serta mutu barang mulai dikontrol.

Namun kemajuan ini terhambat saat Kelaparan Besar, dan Wabah Kematian Hitam merebak. Kelaparan Besar yang terjadi pada tahun 1315 menjadikan kesemrawutan kepada tata cara agraris, yang kian mundur, dan kesannya mati bersamaan dengan matinya desa, dan kota-kota kecil yang mendukungnya.

Kematian Hitam juga menawarkan efek yang serupa jutaan petani yang terinfeksi penyakit ini tewas. Akibat dari dua kejadian ini yaitu hadirnya sistem-metode baru baik di bidang ekonomi maupun pertanian.

Era Modern Awal

Dengan makin gampangnya mendapatkan modal untuk bertualang, dan memperluas kawasan jajahan, perekonomian di negara-negara Eropa mirip Spanyol, Prancis, Britania Raya, dan Belanda berkembang sungguh pesat.

Mereka lalu mencoba melaksanakan industri, dan proteksi terhadap jual beli dengan membuat bea cukai. Selain alasannya kemudahan modal, perekonomian Eropa juga menguat akhir meluasnya paham sekularisme yang memungkinkan negara-negara tersebut menggunakan harta gereja yang berlimpah untuk membuatkan kota. Kemajuan ini diikuti dengan kemunculan proyek-proyek ekonomi besar, antara lain yang dirintis oleh Amschel Mayer Rothschild (1773-1885). Topik ekonomi mulai terkonsentrasi pada pengelolaan harta penduduk atau negara.

Revolusi Industry

Pada masa revolusi industri yang terjadi pada era ke-18 dan 19, pergantian besar terjadi di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, dan transportasi. Hal ini mempengaruhi kondisi sosial ekonomi, dan budaya di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan seluruh dunia.

Paham kapitalisme yang lebih bebas muncul mengambil alih paham merkantilisme. Revolusi industri sendiri terjadi sebab peran dari berkembangnya ilmu ekonomi pada masa ini.

ilmu ekonomi dikala itu dikembangkan oleh ilmuwan mirip Scotsman Adam Smith (1723-1790), yang sekarang diakui selaku ekonom pertama di dunia. Ia memperkenalkan ilham bahwa harga suatu produk tercipta dari hasil tarik menarik antara pasokan, dan undangan serta pembagian tenaga kerja.

Ia beropini bahwa motif utama dari jual beli adalah laba diri langsung. Paham ini lalu menjadi basis yang dikembangkan oleh aneka macam ilmuwan berikutnya seperti Thomas Malthus (1766-1834) yang berbagi ilham pasokan-seruan untuk memecahkan duduk perkara populasi yang berlebihan. Berkat paham ini pula, orang mulai berpikir untuk memproduksi barang, dan jasa secara besar-besaran.

Pasca-Perang Dunia

Setelah dua Perang Dunia terjadi, dan perekonomian hancur hasilnya, pemerintah di banyak negara mulai mencari-cari cara untuk mengendalikan arah perekonomian. Beberapa ekonom mirip Friedrich August von Hayek (1899-1992) dan Milton Friedman (1912-2006) melontarkan ilham ihwal pentingnya sebuah perdagangan global yang bebas. Namun abad itu ilham dari John Maynard Keynes (1883-1946) diterima lebih luas.

Keynes berpendapat bahwa pemerintah perlu mengendalikan pasar secara kuat. Keynes yakin bahwa pemerintah mampu meniadakan problem ekonomi, dan mempercepat pertumbuhannya dengan melaksanakan manipulasi terhadap permintaan agregat. Untuk menghormati pemikirannya, paham ini diberi nama Keynesianisme.

Menurut Keynes, Ekonomi pasar tidak memiliki prosedur untuk memutuskan bahwa semua orang bisa bekerja, karenanya pengangguran dapat terjadi. Keynes beropini bahwa negara perlu melaksanakan intervensi, dan manipulasi terhadap seruan, dan ajakan agregat untuk menghemat efek negatif ini.

Untuk melaksanakan hal tersebut, Keynes menekankan pentingnya pemerintah untuk melakukan investasi. Jika pemerintah mengembangkan pengeluarannya, duit yang beredar di masyarakat akan bertambah sehingga penduduk akan terdorong untuk berbelanja, dan mengembangkan permintaannya (sehingga seruan agregat bertambah). Selain itu, simpanan juga akan meningkat sehingga mampu dipakai sebagai modal investasi, dan keadaan perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

Pada tahun 1950-an, perekonomian Eropa, dan Amerika berkembang secara pesat. Periode ini disebut selaku masa keajaiban ekonomi. Perkembangan pesat ini membawa satu jenis ekonomi baru: ekonomi berbasis konsumsi massa. Paham ini semakin meningkat sehabis John Kenneth Galbraith (1908-2006) memperkenalkan konsep yang diberi nama ekonomi pasar sosial pada tahun 1956.

Akhir era ke-20 dan permulaan kurun ke-21

Tren ekonomi dunia berganti sesudah perekonomian Uni Soviet yang menganut komunisme runtuh. Banyak negara-negara Blok TImur yang berganti haluan dari komunisme ke ekonomi berbasis pasar. Namun selain metode ekonomi dari Barat tersebut, timbul tata cara, dan rancangan-desain ekonomi lain yang berasal dari negara non-Barat seperti RRT, Brazil, dan India. Konsep ekonomi non-barat ini dikenal dengan Istilah "masyarakat pasca-industri", suatu ungkapan yang diperkenalkan pada tahun 1973 oleh Daniel Bell.

Perkembangan, dan penyebaran Internet selaku media komunikasi massa juga mempengaruhi perkembangan ekonomi terutama sehabis tahun 2000-2001. Ide perihal sebuah ekonomi berbasis Internet, dan info mulai dikembangkan. Hal ini disebabkan sebab internet sudah menawarkan efek besar pada dunia perdagangan, dan menimbulkan satu bidang baru yang disebut selaku bisnis elektronik.

Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi

Manusia selaku makhluk sosial, dan makhluk ekonomi intinya senantiasa menghadapi masalah ekonomi. Inti dari persoalan ekonomi yang dihadapi manusia yaitu kenyataan bahwa keperluan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas keperluan insan jumlahnya terbatas. Beberapa aspek yang memengaruhi sehingga jumlah keperluan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:

1.       Faktor ekonomi

2.       Faktor lingkungan sosial budaya

3.       Faktor fisik

4.       Faktor pendidikan

5.       Faktor sopan santun

Tindakan, Motif dan Prinsip Ekonomi

Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi yaitu suatu istilah yang mengacu pada setiap perjuangan insan yang dilandasi oleh pilihan yang paling baik, dan paling menguntungkan. contohnya: Ibu mengolah makanan dengan kayu bakar karena harga minyak tanah sangatlah mahal. Tindakan ekonomi terdiri atas dua faktor, adalah:

    Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha insan yang dilandasi oleh opsi yang paling menguntungkan, dan kenyataannya demikian.

    Tindakan ekonomi Irrasional, setiap perjuangan manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.

Posting Komentar

0 Komentar