Jasaview.id

Sejarah Musa Dan Firaun

Musa adalah sosok yang dianggap selaku Nabi paling penting dalam Yudaisme atau agama Yahudi, dan salah satu Nabi terpenting dalam agama Kristen, Islam, Baha'i dan agama-agama Abrahamik yang lain. Menurut Bibel Perjanjian Lama, Perjanjian Baru dan Al-Qur'an, Musa yaitu pemimpin dari Bani Israil dan pemberi hukum yang dianggap selaku penulis Taurat.

Menurut Kitab Keluaran, Musa lahir di kurun dikala bangsanya, ialah Bani Israil menjadi bangsa minoritas yang ditindas di Mesir antik, dan karena populasinya yang terus berkembangditakutkan oleh Fir'aun bahwa mereka kemungkinan akan bersekutu dengan musuhnya Mesir.

Ibu Musa yang dari etnis Yahudi, yaitu Yokhebed, diam-membisu menyembunyikannya saat Fir'aun memerintahkan semua bayi Yahudi yang laki-laki untuk dibunuh untuk menghemat populasi Bani Israil.

Oleh anak wanita Fir'aun (diketahui selaku Ratu Bithia di Midrash, atau Asiyah berdasarkan islam) Musa yang masih bayi itu pun diadopsi sehabis ditemukannya hanyut di Sungai Nil, dan ia pun dibesarkan bersama keluarga kerajaan Mesir lainnya.

Setelah membunuh seorang etnis Mesir yang memukuli budaknya yang beretnis Yahudi, Musa pun kabur melintasi Laut Merah ke Midian, di mana ia berjumpa dengan Malaikat Tuhan, yang berbicara kepadanya dari dalam semak yang terbakar di Gunung Horeb, yang dianggap sebagai Gunung Ilahi.

Tuhan memerintahkan Musa untuk kembali ke Mesir untuk menuntut pembebasan bangsa Israel dari perbudakan. Namun, Musa berkata bila dirinya tidak mampu berbicara secara fasih, maka Tuhan mengizinkan Harun, yang ialah abangnya Musa, untuk menjadi juru bicaranya.

Setelah terjadinya Sepuluh Tulah, Musa menuntun Bani Israil keluar dari Mesir menyeberangi Laut Merah. Setelah itu mereka berdiam di Gunung Sinai, di mana Musa menerima Sepuluh Perintah Tuhan. Pasca 40 tahun mengembara di padang pasir, Musa wafat di Gunung Nebo, di dekat Tanah Perjanjian.

Diakibatkan tidak adanya bukti arkeologis maupun catatan sejarah selain dari Kitab-Kitab Samawi tentang dirinya, banyak ilmuwan dan agamawan menilai cerita Musa sebagai cerita cerita, dengan beberapa tetap memegang kemungkinan bahwa Musa atau sosok seperti Musa pernah ada di kala ke-13 SM.

Yudaisme Rabbinikal mengkalkulasi bahwa Musa hidup dari tahun 1391 hingga 1271 SM; sedangkan berdasarkan Jerome, Musa lahir di tahun 1592 SM, dan James Ussher memberikan Musa lahir di tahun 1571 SM.

(Allah) berfirman, 'Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih engkau dari manusia yang lain untuk menjinjing risalah-Ku dan firman-Ku, karena itu berpegangteguhlah terhadap yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau tergolong orang-orang yang bersyukur. Al-A'raf (7): 144

“ Seperti Musa yang dikenali Tuhan dengan berhadapan paras , tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel dalam hal segala tanda dan mujizat yang dilakukannya atas perintah Tuhan di tanah Mesir terhadap Firaun dan kepada semua pegawainya dan seluruh negerinya, dan dalam hal segala langkah-langkah kekuasaan dan segala kedigdayaan yang besar yang dijalankan Musa di depan seluruh orang Israel. Ulangan 34: 10-12

Menurut Kitab Keluaran, nama Musa (Mošeh משה) memiliki arti "diangkat dari air" dari akar kata mšh "mengangkat, mempesona ke luar", menurut Keluaran 2:10: Putri Firaun ... menamainya Musa, sebab katanya: "Karena saya telah menariknya dari air."

Nama "Musa" ini mampu mengindikasikan bentuk pasif "ditarik keluar", yaitu "beliau yang ditarik keluar", tetapi juga ada yang menyaksikan dalam arti aktif, adalah: "dia yang menawan keluar" dalam arti "Juru selamat" (bahasa Latin: Soter; bahasa Inggris: saviour, deliverer). Bentuk nama yang tertulis dalam Teks Masoret bergotong-royong ialah bentuk aktif partisipel dalam tata bahasa Ibrani.

Sejarawan Yahudi-Romawi dari kurun ke-1 M, Flavius Yosefus (37-100), beropini bahwa nama ini diambil dari etimologi Mesir. Ini didukung oleh sejumlah persepsi sarjana yang memperlihatkan turunan dari ungkapan bahasa Koptik mo adalah "air" dan `uses "menolong, menyelamatkan", memberi arti "diselamatkan dari air".

Pandangan lain mengkaitkan nama Musa dengan kata Mesir kuno ms -- artinya "lahir" atau "anak; keturunan" atau "dukungan" yang ditemukan dalam nama-nama "Thut-mose", "anak dari (yang kuasa) Thoth") dan "Ra-messes", yang mempunyai arti "anak yang diberi oleh (dewa) Ra.

Dari antara orang-orang Aram dan Neo-Hitit, masyarakatdi Sam'al Utara, Yahudi, menyebutkan bahwa ada jejak-jejak kebudayaan nenek moyang pahlawan Moschos, menunjuk terhadap satria Yunani Mopsus (mempunyai arti "anak sapi") yang memiliki beberapa kesamaan dengan Musa. Kesamaan-kesamaan ini hanya berkisar pada kedekatan lokasi dan kemiripan nama.

Posting Komentar

0 Komentar